Kadisdik Rohil sebut di sekolah membentuk karakter sedangkan pendidikan akhlaq di rumah.

RADAR ANDALAS.com,BAGANSIAPIAPI – Kenakalan para remaja yang sudah merambah terhadap siswa dan atau pelajar membuat kadis pendidikan sangat prihatin. Oleh sebab itu, Dia mengharapkan dalam mendidik anak didik semua pihak ikut campur, terutama di mulai dari rumah masing-masing siswa yakni orang tua sebagai wali murid. Sebagai guru hanya memberikan pendidikan formal anak didik. Oleh sebab itu, lanjutnya mengatakan tugas selaku orang tua juga harus selalu dekat dan selalu memperhatikan tingkah laku anaknya. Karena tindakan anak tersebut di mulai dari lingkungan rumah masing-masing. Karena menurutnya kenakalan remaja tersebut merupakan masalah pendidikan akhlaq. Demikian hal ini diungkap oleh kadisdikbud Rohil, HM Rusli Syarief kepada wartawan seusai membuka acara sosialisasi pembinaan sekolah adiwiyata di Aula SMP Negeri 1 Jalan Sumatera Bagansiapiapi, Kamis (14/02/2019) kemaren.

“Kenakalan remaja itu adalah masalah pendidikan akhlaq. Pendidikan akhlaq itu ada di rumah. Bapak dan ibu selaku orang tua harus memperhatikan anak.  Rambutnya pirang masak nggak di tegor. Masak anak bapak dan ibu maghrib nggak pulang nggak di cari. Ini khan masalah akhlaq, kalau kami guru disini khan hanya pendidikan formal.  Bagaimana mencerdaskan anak bangsa. Masalah akhlaq tolong lah di rumah. Peristiwa-peristiwa yang ada sekarang ini (adanya kelompok tawuran,red) karena akhlaq. Akhlaq yang kita didik tidak tertanam pada anak. Tapi kalau akhlaq sudah tertanam budi pekerti pada anak, Insha Allah dia tahu mana yang baik dan mana yang jahat,”ujar  tutur H.M Rusli Syarief kemudian.

Dijelaskannya bahwa perbuatan mana yang baik dan perbuatan mana yang jahat itu datangnya dari rumah. Karena rumah adalah tempat pertama kali dalam membina anak. Sementara itu disekolah sudah ada ekstra korikuler dalam membentuk karakter.

“Pramuka, paskibra khan itu adalah ekstra korukuler anak di sekolah.  Itu salah satu agar anak berkarakter. Salah satu pendidikan di sekolah sekarang adalah mendidik anak yang berkarakter. Akhirnya kita buat penilaian sekolah adiwiyata. Kita adakan kegiatan pramuka. Adanya kegiatan paskibra. Adanya kegiatan pendidikan budi pekerti. Walaupun pelajaran budi pekerti itu sudah tidak ada lagi. Tetapi saya minta kepada pihak sekolah untuk tanamkan budi pekerti kepada anak,”pungkasnya.

(Andi Gun Riothallo)

Related posts

Leave a Comment