Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir |
PEKANBARU – Radar Andalas News.comKasus penambahan pasien terkomfirmasi positid Covid-19 di Provinsi Riau dalam dua bulan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan kasus positif Covid-19 ini, tidak terlepas dari semakin banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengatakan, hingga saat ini klaster keluarga masih mendominasi. Hal ini terjadi karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. “Penambahan kasus positif Covid-19 ini masih banyak dari klaster keluarga, kemudian dilakukan penelusuran kasus, dan hasilnya dari tracing ini makanya terdeteksi banyak kasus positif. Kemudian pemeriksaan pada saat perjalanan, secara sendirinya terdeteksi hasil rapid antigennya positif. Kalau untuk swab mandiri sekarang tidak begitu banyak, tapi dari pemeriksaan rapid antigen banyak terkonfirmasi,” ujar Mimi Yuliani Nazir, Jumat (16/4/2021). Dijelaskan Mimi, sejak awal terjadinya kasus positif Covid-19 pemerintah melalui Satuan tugas Covid-19 telah mensosialisasikan penerapan prokes. “Tidak ada jalan keluar lain lagi, selain menerapkan Prokes 3M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Kembali kepada masyarakat agar tidak abai prokes, sosialisasi sudah dari awal kita sampikan kepada masyarakat, yang terpenting kepedulain kita semua dalam menerapkan protokol kesehatan,” katanya. “Kalau ada yang bilang kami tidak ada upaya penanggulangan, berarti tidak melihat di lapangan. Kasihan kami para tenaga kesehatan yang telah bekerja merawat para pasien covid-19,” tambahnya. Mimi berharap seluruh masyarakar agar mematuhi apa yang telah menjadi ketetapan pemerintah. Dan jika ada yang menyatakan pemerintah tidak bekerja dan tidak ada upaya penanggulan, sangat disayangkan. Karena sejauh ini pihaknya bersama Satgas telah bekerja semaksimal mungkin. “Upaya penanggulangan sudah kita jalankan, dan sekarang upaya yang kita upayakan vaksinasi, selain dari penerapan 3M. Melaksanakan vaksin bagi yang rentan sepeti lansia, tenaga kesehatan, petugas publik, setelah vaksin tetap menerapkan prokes,” tegas Mimi seperti dikutip dari mcr |