“ADVETORIAL ”
ROKAN HILIR – | Radarandalasnews.çom| Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menyebutkan bahwa Afrizal Sintong SIP adalah Bupati cerdas serta punya terobosan luar biasa. Salah satunya dengan menciptakan dan sekaligus meluncurkan aplikasi Sikoncang Pancasila.
Hal itu di ungkapkan langsung oleh Direktur perencanaan pendidikan dan pelatihan BPIP RI, DR. Drs. Yakob KM, M.Si saat menghadiri launching aplikasi desa cerdas dan Siskudes online yang diberi nama Si Koncang Pancasila atau singkatan dari Sistem Informasi Kepenghuluan Online Nan Canggih yang dilaksanakan di Gedung Misran Rais Bagansiapiapi Kamis 06 Oktober 2022 lalu.
Menurutnya, apa yang di lakukan oleh Bupati Rohil ini merupakan sebuah terobosan yang sangat luar biasa dan perlu untuk di ketahui bahwa sanya ini program pertama kali yang dilaksanakan di Indonesia. “Terciptanya aplikasi yang begitu hebat seperti ini bisa jadi masuk dalam rekor muri,” sebut Yakob KM.
Launching aplikasi ini merupakan salah satu contoh yang luar biasa dan Kabupaten Rohil merupakan salah satu Kabupaten yang di nilainya ingin cepat maju. Apalagi sebutnya, Launching aplikasi Sikoncang Pancasila ini merupakan inisiasi Bupati Rohil, Afrizal Sintong dan merupakan Kabupaten pertama yang memiliki aplikasi canggih dengan penerapan teknologi ke semua Kepenghuluan maupun Kelurahan.
Terobosan yang dilakukan Bupati ini jelasnya, harus di implementasikan oleh semua komponen yang ada dan jangan hanya sebatas program dan dan menjadi pajangan semata. “Teknologi merupakan upaya dalam mempermudah masyarakat dalam berhubungan dengan pemimpin dan kepengurusan berbagai hal dan Teknologi adalah jalan terbaik nya, inilah ide dan terobosan yang sangat luar biasa yang dilakukan Bupati Rohil Afrizal Sintong,” terangnya.
Dirinya meyakini dengan aplikasi yang di launching akan membawa perubahan yang sangat besar bagi Kabupaten Rohil baik dari segi pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerah. “Warga Rohil harus bersyukur memiliki pemimpin seperti Afrizal Sintong yang memiliki terobosan dalam memajukan daerah nya, tentunya ini sangat luar biasa,” pungkasnya.
Tata kelola keuangan yang baik dalam pengelolaan keuangan desa sangatlah penting dalam mewujudkan sebuah akuntabilitas. Memanfaatkan perkembangan teknologi adalah salah satu langkah yang cerdas dan tepat dalam mengelolanya. Apa lagi dana yang dikucurkan pemerintah pusat ke desa-desa setiap tahunya tidak sedikit dan bahkan cendrung mengalami penambahan.
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan
keuangan desa yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, Kementerian Dalam Negeri dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah membuat aplikasi yang di sebut Siskeudes yang baru saja di launching ini. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas di bidang pengelolaan keuangan desa khususnya berbasis aplikasi, sehingga memiliki pemahaman yang sama tentang keuangan dan aset desa.
Saat ini aplikasi tersebut sudah mulai diterapkan di seluruh desa yang ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Rohil, Yandra MSi usai acara Launching mengemukakan bahwa untuk di Rohil dari 159 desa sebanyak 152 sudah menganggarkan dan saat ini aplikasi tersebut tinggal di serahkan kepada desa yang sudah menganggarkan itu. “Artinya saat ini tinggal penerapan saja dan kita sudah melaksanakan training dan nantinya tiap desa akan mengoperasikan aplikasi ini melalui admin yang sudah mereka tunjuk,” akunya.
Pihak PMD aku Yandra hanya sebatas memfasilitasi, karna anggaran yang di keluarkan dari masing-masing desa untuk aplikasi ini itu bersumber dari Dana Desa. “Pada kesempatan ini kita menyampaikan informasi kepada pihak luar bahwa kami hanyalah sebagai fasilitasi kebijakan dari pemerintah pusat, Provinsi dan juga Kabupaten, jadi jangan lagi ada anggapan bahwa dinas PMD tidak berbuat,” tegasnya.
Bila nantinya ada desa yang tak bisa menjalankan fungsi dari aplikasi ini Yandra menjawab bahwa bupati sudah menegaskan karena aplikasi ini telah dianggarkan dari dana desa maka pihak PMD wajib melakukan monitor serta evaluasi guna memastikan aplikasi ini harus jalan. “Tapi kita sangat optimis kenapa tidak, sebab admin yang di tunjuk oleh masing-masing desa punya potensi serta kompetensi dan tidak ada kata tidak bisa,” ungkapnya. (Adv)