Kasus Bupati Rokan Hilir Atas Dugaan Jual Beli Proyek 3,2 Miliar, Pelapor ditahan Polresta Pekanbaru

Pekanbaru – Pelapor Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong dan Istrinya Sanimar ke Polda Riau dalam perkara dugaan penipuan Rp3,2 miliar beberapa waktu lalu,dikutip dari media riaupower, saat ini Pelapor Hendri Ardii sudah  dtahan Polresta Pekanbaru.
Adapun perkara yang membuatnya ditahan adalah dugaan penipuan dan atau penggelapan pasal 372 dan /atau 378 KUHPidana terhadap Jisra Arif dengan bujuk rayu memberikan keuntungan 30 persen, sehingga pelapor melakukan penyerahan uang sejumlah Rp111.000.000, dengan nomor Laporan Polisi : B/2943/X/Res.1.11/2022/reskrim
Pengacara Bambang Keristian, SH Mantan Kuasa Hukum Hendri Ardi mengungkapkan, setelah kuasa hukumnya diputus Hendri Ardi untuk perkara melaporkan Bupati Rohil ke Polda Riau dalam dugaan jual beli proyek Rp3,2 miliar. Bambang memutus semua kuasa hukum Hendri Ardi untuk perkara yang di Polda Riau, Polres Rohil termasuk perkara di Polresta Pekanbaru yang mana Hendri Ardi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polresta Pekanbaru.
Kemudian, Surat pencabutan kuasa disampaikan kepada Mantan kliennya di Polresta Pekanbaru yang mencabut kuasa untuk perkara lain yang mana 21 Oktober 2022 kliennya sebagai terlapor di Polresta Pekanbaru. Hal tersebut dilakukan setelah kliennya memutus kuasanya di Polda Riau, karena Bambang merasa dipermainkan sekalian semua kuasa hukum terhadap Hendri Ardi diputuskan.
“Tadi, sudah saya sampaikan suratnya melalui rekan sudah ditandatangani yang bersangkutan tadi di sel tahanan Polresta Pekanbaru termasuk pemutusan kuasa perkara di Rohil. Dari informasi yang saya dapatkan yang bersangkutan ditahan sejak Kamis malam minggu lalu, ” ungkap Bambang dalam Konferensi Pers, Senin (8/5/2023) di Halaman Mapolresta Pekanbaru.
Dalam pencabutan kuasa ini, Bambang menjelaskan dirinya melakukan pencabutan kuasa untuk perkara lain diantaranya perkara di Polres Rohil yang sampai saat ini digantung oleh mantan kliennya perkara orangtua Hendri Ardi yang mana succes feenya belum dibayarkan.
“Secara fakta hukum, sebenarnya urusan perjanjian saya dengan orangtua Hendri Ardi yakni Haji Muhammad Tuah masalah tanah di Sikaladi Rokan Hilir dan komitmen success fee 20 persen yakni sebesar Rp1 miliar dari objek perkara Rp 5 miliar, sehingga sekarang kembali urusan saya ke Haji Muhammad Tuah,” terang Bambang.
Sementara itu, dikutip dari Media Wartakontras com, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan dan Kasi Humas Polresta Pekanbaru tidak memberikan jawaban terkait penahanan Hendri Ardi yang dilakukan Polresta Pekanbaru sampai berita ini dipublikasikan.

Related posts