Peran Penting Milenial Terhadap Pembangunan Daerah

 

Penulis: Syaiful Anwar (Presiden Hipemarohi Pekanbaru)

Istilah generasi milenial belakangan ini sedang booming dan akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari millenials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika yaitu : William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Millenial generation atau generasi Y, yang akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi ini. Para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi millenial terbentuk bagi mereka yang lahir pada tahun 1980-1990, atau pada awal 2000 dan seterusnya.

William Strauss dan Neil Howe percaya bahwa setiap generasi mempunyai karakteristik umum yang akan menjadi karakter generasi itu, dengan 4 pola yang berulang. Menurut hipotesa mereka, Millenial akan mirip dengan generasi yang lebih berwawasan sipil dengan empati yang kuat terhadap komunitas lokal dan global.
Strauss dan Neil Howe menjelaskan, ada tujuh karakter Millenial yaitu : Spesial, terlindungi, percaya diri, berwawasan kelompok, konvensional, tahan tekanan dan mengejar pencapaian.

Di “Zaman Now” peran generasi millenial sangatlah diharapkan, untuk menjadi agen perubahan (Agent of Change). Mengingat ide idenya yang selalu segar, pemikirannya yang kreatif dan inovatif yang diyakini akan mampu mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik lagi.
Generasi millenial ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan, seperti : email, SMS, media sosial (Facebook, twetter dll). Atau dengan kata lain bahwa generasi Millenial adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004).
Mereka sangat mahir dalam teknologi dan insfrastruktur yang ada serta memiliki banyak peluang untuk bisa berada jauh di depan, dibandingkan generasi sebelumnya. Selain itu, mampu dan berusaha menjadi bijak terutama dalam menggunakan media sosial.

Itulah yang menjadi alasan penting mengapa Presiden Joko Widodo mengangkat “Stafsus Millenial” yang baru dari kalangan milenial. Berikut nama-namanya: CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Maruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia.
Dengan tambahan 7 anak muda ini, maka total jumlah staf khusus Jokowi adalah 13 orang. Sebelumnya, telah ada 6 orang staf khusus dari berbagai kalangan, politisi hingga mantan aktivis.

Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. Mengapa Jokowi membutuhkan staf khusus dari kalangan milenial? Jokowi perlu ide segar. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menilai, ada dua alasan utama dipilihnya milenial menjadi staf khusus presiden: Pertama, karena Presiden Jokowi memerlukan ide-ide, gagasan-gagasan yang segar, kreatif dan inovatif. Hal itu karena Jokowi ingin mempercepat realiasi dari program-program di periode kedua ini. Alasan kedua, Jokowi ingin memberikan pesan kepada para politisi serta partai-partai pendukungnya. Pesan itu, bahwa pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya sangat politik, subyektif, serta jangka pendek, dapat diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan yang non-politik, out of the box, dan jangka panjang. Diharapkan datang dari para staf khusus presiden yang milenial tersebut.

Para staf khusus presiden ini memang diperbolehkan kerja dari mana saja dan tidak full time, karena kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan dan dapat melakukan pekerjaan dari mana saja. salah satu fungsi utama staf khusus adalah memberikan opsi-opsi kepada presiden terhadap kebijakan atau keputusan-keputusan yang akan diambil untuk merespons sesuatu.
Oleh karena itu, Prosesi pelantikan Afrizal Sintong dan H Sulaiman SS MH. Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir 2021-2026 baru saja dilalui dan akan mengemban amanah yang sangat berat melanjutkan estafet kepemimpinan Kabupaten Rokan Hilir lima tahun mendatang, ada segudang persolanan yang harus diatasi dan beberapa program yang harus segera terealisasi.

Selain peran orang tua yang dapat memberikan petuah dan tunjuk ajar dengan segudang pengalamannya, juga tak kalah penting peran anak muda Millenial untuk membantu menyumbangkan ide serta gagasan yang segar, kreatif dan inovatif untuk mempercepat realiasi dari program-program yang direncanakan sebelumnya dan untuk pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya sangat politik, subyektif, serta jangka pendek, dapat diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan yang non-politik, out of the box, dan jangka panjang serta memberikan opsi-opsi kepada Kepala Daerah terhadap kebijakan atau keputusan-keputusan yang akan diambil untuk merespons sesuatu diharapkan datang dari para Staf Khusus Bupati yang milenial tersebut.

Tidak hanya itu, tugas Stafsus Milenial juga dapat menjembatani Pemerintah Daerah dengan anak muda. Dengan demikian, pemerintah memiliki masukan yang utuh dalam membangun daerah. Anak muda sering kali memiliki solusi dalam menghadapi ketidakpastian dunia, khususnya yang bersentuhan dengan teknologi. Pemerintah Daerah perlu sekali ada yang menjadi jembatan, bridging. Bridging antara Perintah Daerah dengan publik, bridging antara senior dengan junior, bridging antara orang yang gagap teknologi dengan yang maju di pemikiran teknologi. Sebab Kantor Bupati Rokan Hilir tidak hanya menjadi gedung White House yang berjarak dari masyarakat Rokan Hilir yang saat ini didominasi oleh penduduk usia muda. Kini banyak inovasi di berbagai bidang yang justru ditemukan oleh kaum milenial lantaran mereka lebih menguasai teknologi dan informasi.

Penulis berkesimpulan, disinilah peran generasi muda, sebagai sosok yang dinamis, optimis dan penuh semangat kerja yang bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatif, sehingga dunia tidak selalu dihadapkan pada hal-hal zaman old. Dengan kata lain generasi muda bisa menjadi pelopor dan pemimpin masa depan yang lebih baik dari pemimpin masa kini. Untuk itu, mari sama sukseskan pembangunan dengan penuh semangat kerja, demi masa depan Rokan Hilir yang tercinta. Maju terus pantang mundur dan lanjutkan jangan berhenti di jalan wahai generasi muda ku. Kita bekerja untuk negeri, semangat terus jangan berhenti, gotong royong sesuai visi dan memperkuat jati diri. Semoga…

Related posts

Leave a Comment